SELAMAT DATANG!

yui

yui

Kamis, 16 Januari 2014

IDENTIFIKASI
 Karya        : Vincent Van Gogh
 Aliran        : Ekspresionisme
 Tema                   : Alam ( langit malam)
Judul           : Starry Night
Tahun                   : 1889
Ukuran       : 73,7 cm x 92,1 cm ( 29 x 36 ¼ di dalam)
Teknik        : oil
Warna yang mendukung : Biru
Warna yang dominan     : Kuning
Indeks         : 
Kejadian
       Dalam sebuah surat yang ditulis untuk Emile Bernard pada bulan April 1888, Van Gogh mengungkapkan keinginannya untuk melukis langit malam, dan mempertanyakannya apakah ia bisa mencapai niatnya dengan lukisan dari alam sebagai impresinionis lakukan :
        “Imajinasi adalah tentu sebuah fakultas yang kita harus mengembangkan dan sendiri dapat membawa kita untuk penciptaan lebih bersifat meninggikan dan menghibur ... Langit bintang kelip, misalnya, itu hal yang saya inginmencoba untuk melakukan ... tapi bagaimana saya bisa mengelola kecuali saya membuat pikiran saya untuk bekerja ... Dari imajinasi?”
        Pada bulan September 1888, sebelum kerusakan Desember nya yang mengakibatkan rawat inap Arles, ia melukis Starry Night Selama Rhone. Bekerja pada malam hari di bawah lampu gas, Van Gogh melukis karya ini (Terlihat di kiri) langsung dari malam. Van Gogh menulis tentang lukisan ini :
       “... Itu tidak saya baik untuk melakukan apa yang sulit itu tidak menghentikan saya memiliki kebutuhan yang luar biasa untuk, harus saya katakan –agama-  jadi aku pergi ke luar pada malam hari untuk melukis bintang.”
       Pada mei 1889, van gogh memutuskan untuk masuk rumah sakit jiwa di Saint-Remy, dimana dia tinggal untuk tahun berikutnya. Waktunya di sana sangat produktif, meskipun terganggu oleh serangan melumpuhkan saraf. Terinspirasi oleh pemandangan sekitarnya rumah sakit jiwa, ia melukis starry night selama rhone, adegan malam baru di cat di siang hari, dari memory. Pada pertengahan september 1889, menyusul krisi berat yang berlangsung dari pertengahan juli sampai hari hari terakhir bulan agustus, ia berpikir untuk memasukkan starry night di batch berikutnya karya untuk dikirim ke saudaranya, Theo, di Paris. Dalam rangka untuk mengurangi biaya pengiriman, ia ditahan tiga studi, Theo tidak melaporkan segera kedatangannya. Vincent bertanya lagi dan akhirnya menerima komentae Theo pada karya terbaru.
       Subyek :
       Bagian tengah menggambarkan desa Saint-Remy bawah langit berputar-putar, dalam pandangan dari suaka menuju utara. The Alpilles jauh ke kanan sesuai pandangan ini, tapi ada sedikit hubungan dari adengan yang sebenarnya dengan bukit perantara yang tampaknya berasal dari bagian yang berbeda diari lingkungan, selatan dari rumah sakit jiwa. The Cypress pohon ke kiri ditambahkan ke dalam komposisi. Dari cacatan adalah kenyataan Van Gogh memiliki sudah, selama waktunya di Arles, repososo Ursa Major dari utara ke selatan dalam lukisannya starry night selama rhone.
       Dalam sebuag surat kepada saudaranya Theo, Van Gogh menulis tentang itu :
       “ Akhirnya aku memiliki pemandangan dengan pohon zaitun, dan juga studi baru dari langit berbintang.... ini bukan kembali ke romantis atau ide-ide religius, tidak ada. Namun, dengan pergi ke jalan Delacroix, lebih dari itu. Tampaknya, dengan warna dang gambar lebih ditentukan  dari  Trompr-l’oeil presisi, orang mungkin mengekspresikan sifat negara yang lebih murni daripada pinggir kota, bar di paris.”


ANAK MODERN BERHIJAU
            Halo aku Karina, anak smp bercita-cita menyelamatkan bumi. Mungkin kalian pikir cita-citaku ini aneh dan nggak mungkin bisa tercapai, tapi apa salahnya untuk mencoba. Kegiatanku sehari-hari adalah merawat tanaman, membuat pupuk kompos, membuat barang daur ulang. Karena hobiku ini kamarku jadi penuh dengan barang daur ulang dan poster bertemakan lingkungan. Hampir sebagian barang di rumah ini berasal dari barang daur ulang. Semua itu aku lakukan dengan senang hati karena yang aku inginkan lingkungan hijau untuk menyelamatkan bumi.
            Ceritanya bermula di kelasku kedatangan murid baru, Hana namanya. Dia anak yang ceria tapi paling suka buang sampah sembarangan, pokonya jorok banget deh. Hal itu yang membuatku ingin merubahnya, tapi setiap kali aku menegurnya dia selalu masa bodoh. Biasanya saat aku menegur teman yang lain untuk tidak membuang sampah sembarang, mereka langsung membuangnya di tempat sampah. Aku bingung harus bagaimana membuat Hana sadar, tapi aku harus tetap semangat.
            Setiap hari kamis di sekolah kami ada program penghijauan, dan tugas kelas kami adalah membuat kompos. Ternyata aku satu kelompok dengan Hana dan aku menjadi ketuanya. “Mungkin ini saat yang tepat buat nyadarin Hana” kataku dalam hati.
            “ Ayo yang kelompokku cari daun, yang kemarin disuruh bawa nasi basi mana?” kata karina memimpin pembicaraan.
            “ Ini nasinya, daunnya yang masih hijau apa sudah kering ?”
            “Makasih, dua-duanya perbandingannya 50 : 50.”
            “ Masak ngambil dau aja harus pake perbandingan segalah.” Kata Hana dengan nada mengejek.
            “ Itu sangat penting dalam pembuatan kompos Hana, ayo bantu aku ambil daun yang menumpuk itu.” Jawab Karina
            “ buat apa ngambil daun, kayak nggak ada kerjaan lain tanganku bisa kotor tau!”
            “ ayolah, ambil beberapa saja. Kalau guru tahu kamu nggak kerja nanti bisa dapat poin lho.” Kataku dengan nada mengancam.
            “baiklah!!baiklah!! awas kalau kamu bilang ke guru!” jawab Hana
            Dalam hati karlina berkata “Mungkin sebenarnya Hana orang yang gampang di bujuk, berarti aku harus lebih berusaha lebih keras lagi”. Beberapa saat kemudian kelompokku berkumpul di lapangan dengan membawa daun,  time to make kompos.
            “ Teman-teman aku akan terangkan cara membuat kompos yang benar, tolong diperhatikan ya.” Kata Karina
            “Pertama daun yang masih hijau dan yang kering di potong kecil-kecil. Kemudian dicampur dengan nasi basi dan diaduk dengan pelan, jangan sampai terlalu lembab. Selanjutnya di taruh di tong yang sudah dilubangi, taruh di tempat yang tidak terkena cahaya matahari. Yang terakhir tinggal melakukan pemeriksaan setiap beberapa hari sekali.”” Sekarang ayo buat bersama.” Jelasku
            “Lumayan menarik.” Tanpa sadar Hana mengomentari caraku membuat kompos.
            Dengan senyuman sumrigah aku melihat ke arah Hana yang sedang gelagapan dengan kata-kata yang diucapkannya, sepertinya strategiku ini mulai membuahakan hasil. Setelah kompos jadi dan di simpan di tempat yang terhindar matahari, bel tanda istirahat pun berbunyi anak-anak dengan cepat berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut yang sudah keroncongan. Tetapi aku sebagai ketua harus membersihkan dan membereskan alat/bahan membuat kompos. Ternyata tertinggal  satu anak yang sedang termenung melihatku.
            Aku bertanya “ Ada apa? Ada yang aneh dimukaku?”
            “ Pertama kali aku ketemu kamu aku iri, dengan lantangnya kamu dapat memarahi anak yang buang sampah sembarangan, Semua kamu lakukan sebenarnya memang buat kebaikan kita. Padahal usia kita sama tapi kenapa cara berpikir beda. Aku juga mau menyelamatkan bumi, tapi karena sifatku seperti ini mangkanya keinginan itu kupendam dalam-dalam.” Jawab Hana
            “Hana dengar ya, bukan masalah sifat/cara berpikir yang beda tapi bagaimana keyakinanmu dapat membimbing ke jalan yang kamu hendaki. Jadi jangan patah semangat. Pertamanya aku juga nggak bisa apa-apa dan nggak tahu apa-apa masalah penghijauan. Mulai sekarang kita bersama-sama menyelamatkan bumi ini ya.”Balas Karina
            “Semua karena kamu Karina, akhirnya aku sedikit lebih dekat dengan cita-citaku. Makasih kamu sahabat pertama di sekolah ini lho. Aku bantu kamu beresin ya ?” pinta Hana
            Dengan tersenyum aku menjawab “Baiklah.”

            Akhirnya Karina dan Hana pun menjadi sahabat karib melangkah bersama untuk menggapai cita-cita mereka. Pertamanya Karina memang susah untuk menyadarkan Hana tetapi dengan penuh kesabaran Karina memberi tahu tentang penghijauan. Ini adalah akhir cerita tapi bukan akhir hidup, jadi terus semangat ya......

Limbah



1.      Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

2.      Klasifikasi Limbah
2.1 Karakteristik limbah:
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)


2.2 Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah


2.3 Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4 bagian:
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


2.4 Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah

2.5              Limbah sendiri dikelompokkan menjadi tiga, yakni:

2.5.1    Brdasarkan Wujudnya
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung di lihat dari fisik limbha tersebut. Contohnya limbah padat, disebut limbah padat karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan limbah gas.

Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), SO2,HCL,NO2. dan lain-lain.

Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.

Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus jajanan, plastik, ban bekas, dan lain-lain.

2.5.2    Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan kepada dari mana limbah tersebut dihasilkan. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
  • Limbah industri; limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri
  • Limbah Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian
  • Limbah pertambangan; adalah limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan
  • Limbah domestik; Yakni limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.

2.5.3    Berdasarkan senyawa
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik dan limbah anorganik.

Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan (mudah membusuk), limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat anda temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan.

Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan (tidak bisa membusuk), limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik adalah Plastik dan baja.

Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Selain pengelompokan limbah-limbah diatas masih ada lagi jenis limbah yang lain, yakni limbah B3. Dari pengertian umumnya limbah merupakan suatu barang sisa yang bisa berupa padat, cair dan gas. Limbah B3 sendiri merupakan jenis limbah yang sangat berbahaya, suatu limbah dapat dikatakan sebagai limbah B3 jika mengandung bahan yang berbahaya serta beracun karena sifat dan konsentrasinya bisa mencemari lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan. Limbah B3 sendiri masih memiliki beberapa karateristik lagi yakni; Beracun, mudah meledak mudah terbakar, bersifat korosif, bersifat reaktif, dapat menyebabkan infeksi dan masih banyak lagi.






3.     Proses Pengolahan Limbah secara Kimia
Proses pengolahan kimmia digunakan dalam instalasi air bersih dan IPAL. Pengolahan secara kimia pada IPAL biasanya digunakan untuk netralisasi limbah asam maupun basa, memperbaiki proses pemisahan lumpur, memisahkan padatan yang tak terlarut, mengurangi konsentrasi minyak dan lemak, meningkatkan efisienai instalasi flotasi dan filtrasi, serta mengoksidasi warna dan racun.
            Kelebihan dari proses pengolahan secara Kimia adalah
1.      Dapat menangani hampir seluruh polutan anorganik
2.      Tidak terpengaruh oleh polutan anorganik yang beracun atau toksik
3.      Tidak tergantung pada  perubahan konsentrasi
4.      Akan tetapi ada kekurangannya yaitu meningkatkan jumlah garam pada effluent (limbah cairyang mengalirkeluardaripabrik, peternakan, bangunan komersial, ataurumah tanggakebadan airsepertisungai, danau, ataulaguna, atau sistemsaluran pembuanganatau reservoir. Sampahdibuangke udaradisebutemisi.) dan meningkatkan jumlah lumpur.

1.      NETRALISASI
Netralisasi adalah reaksi anatar asam dan basa menghasilkan air dan garam. Pada pengolahan air limbah. pH diatur dengan rrentang 6,0-9,5. Di luar rentang pH tesebut, air limbah akan bersifat racun bagi kehidupan air, salah satunnya bakteri. Proses netralisasi yang digunakan adalah netralisasi antara air asam dan air basa, penambahan bahan-bahan kimia yang diperlukan dan filtrasi melalui zat-zat untuk netralisasi, misalnya CaCO3 .
Jenis bahan kimia yang ditambahan tergantung pada jenis dan jumlah air limbah serta kondisi lingkungan setempat. Netralisasi air limbah yang bersifat asam dapat dilakukan dengan penambahan Ca(OH)2 (slaked lime) atau NaOH (natrium hridroksida), sedangkan netralisasi air limbah yang bersifat basa dapat dilakukan dengan penambahan H2SO4 (asam sulfat), HCl (asam klorida, HNO3 (asam nitrat), H3PO4 (asam fosfat), atau CO2 yang bersumber dari flue gas.
Netralisasi dengan filtrasi biasanya hanya digunakan untuk kapasitas IPAL yang kecil dan harus dilakukan secara perlahan-lahan. Sistem netralisasi ini akan menghasilkan lumpur dalam jumlah sedikit. Sistem ini tidak dapat digunakan untuk air limbah yang mengandung kadar sulfat tinggi karena adanya pembentukan gypsum (CaSO4) pada permukaan batuu kapur.
Netralisasi dapat dilakukan dengan dua sistem yaitu batch dancontinue tergantung pada aliran air limbah.
1.      Netralisasi sistem batch biasanya digunakan jika aliran sedikit dan kualitas buangan cukup tinggi.
2.      Netralisasi sistem continue  digunakan untuk aliran besar sehingga perlu dilengkapi dengan alat kontrol otomatis.
Kemungkinan untuk menetralkan air limbah dari beberapa aliran sangat tergantung pada proses produksi di dalam pabrik. Netralisasi air limbah dari beberapa aliran biasanya dilukakukan pada air hasil regenerasi ion exchanger.

2.      PRESIPITASI
Presipitasi adalah pengurangan bahan-bahan terlarut dengan cara penambahan bahan - bahan kimia terlarut yang menyebabkan terbentuknya padatan – padatan. Dalam pengolahan air limbah, presipitasi digunakan untuk menghilangkan logam berat, sufat, fluoride, dan fosfat. Senyawa kimia yang biasa digunakan adalah lime, dikombinasikan dengan kalsium klorida, magnesium klorida, alumunium klorida, dan garam - garam besi.
Proses presipitasi dapat dijelaskan dengan persamaan reaksi sebgai berikut:


Grafik Prespitasi garam logan terhadap kondisi pH



1.      CuCl2 + NaOH                                 Cu(OH)2 + 2 NaCl
2.      CdNO3 + Ca(OH)2                          Cd(OH)2 + CaNO3
3.      NiCl2 + NaOH                                  Ni(OH)2 + 2 NaCL
4.      Fe2(SO)4 + 3 Ca(OH)2                     2Fe(OH)3 + 3CaSO4
5.      2 NaF + Ca(OH)2                             CaF2 + NaOH
Text Box: 	CH2-COOH
N	CH2-COOH
	CH2-COOH
Rumus kimia NTA
           











 






http://ginoest.files.wordpress.com/2010/03/untitled4-e1269354854107.jpg








                                         Rumus Kimia EDTA
Adanya complexing agent, misalnya NTA (Nitrilo Triacetic Acid) atau EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid), menyebabkan presipitasi tidak dapat terjadi. Oleh karena itu, kedua senyawa tersebut harus dihancurkan sebelum proses presipitasi akhir dari seluruh aliran, dengan penambahan garam besi dan polimer khusus atau gugus sulfida yang memiliki karakteristik pengendapan yang baik
Pengendapan fosfat, terutama pada limbah domestik, dilakukan untuk mencegah eutrophication dari permukaan. Presipitasi fosfat dari sewage dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu penambahan slaked lime, garam besi, atau garam alumunium.


http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/Peng.Pop/Lingk.Hidup/Pencemaran.Tanah/images/h04a.jpgLimbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai.






http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/files/2012/06/limbah-air.jpg
Limbah pabrik yang ada di sungai                                                   





https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil76w7L_-WaPB3g8X4nSX66sQRRKxdnSWc1W7TYChXY3Yyvf823ms3F-v7nJ8BcwfbiV8klruS6HDpdxu5kIC7WZOU2ClGchybtcoiKaU4gtmyASN5qPzcENLM-Ja-BkulConiG0eJv2U6/s1600/Slide5.JPG
Cara pengolahan secara kimia








Naskah sebelum disunting
Merawat tanaman hias

        Tanaman hias adalaah merupakan tanaman yang berfungsi untuk menambah keindahan. Tanaman hias dapat diletakkan didalam atau diluar ruangan baik dirumah, dikantor, atau dimana saja. Banyak berbagai jenis tanaman hias yang dijualdengan harga bervaresi. Agar tanaman hias dapat tampil dengan indah harus dirawat dengan baik.Dalam merawat harus mengeetahui karaakteristik dan kebutuhan tanaman. Sebagai contoh misalnya merawat tanaman anggrek harus mengetahui sifat-sifat dan kebutuhan tanaman anggrek tersebut sehingga tanaman anggrek itu dapat tumbuh dengan sehat. Demikian juga untuk merawat tanaman hias yang lain juga harus mengetahui dan memahami sifat-sifat serta kebutuhan tanaman. Pada dasarnya setiap jenis tanaman hias memiliki sifat-sifat dan kebutuhan yang berlainan antara satu dengan tanaman lainnya. Misalnya tanaman teratai tanaman bunga kamboja kedua jenis tanaman tersebut memiliki sifat dan kebutuhan yang berbeda-beda. Tanaman teratai seharusnya ditanam dikolam atau tempat berair sedangkan tanaman kamboja tidak membutuhkan banyak air sehingga tidak ditanam didalam kolam seperti halnya tanaman teratai.
7. Karangan tersebut belum memenuhi standar karangan yang baik dan benar karena ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan misalnya sebagai berikut.
a. Penulisan kalimat pada awal sebuah paragraph seharusnya sedikit menjorok masuk, bukan rata kiri.
b. Penulisan judul karangan tersebut tidak tepat, judul karangan seharusnya ditulis menggunakan huruf capital pada setiap awal kata. Judul karangan seharusnya diletakkan ditengan atau centering. Penulisan judul yang benar untuk karangan tersebut adalah Merawat Tanaman Hias.
c. Kalimat pertama pada karangan tersebut tidak efektif karena terdapat penggunaan kata yang mubazir, yaitu kata adalah danmerupakan. Kedua kata tersebut bermakna sama sehingga seharusnya digunakan salah satunya.
d. Pada kalimat kedua terdapat kesalahan penulisan kata didalam dan diluar. Penulisan yang benar adalah dengan memisahkan antara kata di dan kata dalam dan di dengan kata luar. Kata di pada kedua kata tersebut berfungsi sebagai kata depan dan menunjukan tempat. Selain itu, pada kalimat tersebut juga terdapat kesalahan pada penggunaan tanda baca, seharusnya sebelum kata baikdiletakkan tanda koma (,).
e. Pada kalimat ketiga juga ditemukan kesalah ejaan pada penulidan kata bervareasi. Kata tersebut tidak baku. Penulisan katabervareasi yang benar adalah bervariasi.
Selain hal-hal tersebut, masih banyak ditemukan kesalahan penulisan yang lain.
8. Berikut ini adalah alur kerja seorang editor buku dalam sebuah perusahaan penerbit ketika menyunting/mengedit sebuah naskah.
a. Membaca naskah secara tuntas dengan tujuan mengetahui gambaran keseluruhan isi naskah. Ini penting agar sang penyunting juga memahami konsep naskah/ buku yang diinginkan oleh penulis. Seorang editor tidak boleh begitu saja mengunabah sebuah naskah tanpa mengetahui konsep yang diinginkan oleh penulis. Hal itu disebabkan, sebuah buku menunjukan identitas penulisnya. Jika buku diubah terlalu dalam oleh sang editor, dikhawatirkan cirri khas penulis akan jilang. Hal ini terutama berlaku bagi buku-buku umum.
b. Menandai bagian-bagian yang meragukan. Bagian-bagian yang meragukan ini bisa diberi tanda dengan pensil berikut keterangan ataupun catatan singkat. Kemudian, seorang editor perlu berkonsultasi dengan penulis untuk membahas ”temuan-temuan” tersebut. Tujuannya adalah untuk mencari titik temu.
c. Editor mengeksekusi naskah dengan memperbaiki beberapa temuan sebelumnya perbaikan tersebut, misalnya dalam hal konsep maupun kebahasaan.
d. Editor berdiskusi dengan bagian art kreatif untuk membahas konsep buku yang akan diterbitkan tersebut berkaitan dengan naskah grafika : gambar, desain isi, desain kover, dan tata letak.
Berikut adalah hasil suntingan terhadap karangan tersebut.
Merawat Tanaman Hias
        Tanaman hias merupakan tanaman yang berfungsi untuk menambah keindahan. Tanaman hias dapat diletakkan di dalam atau di luar ruanga, baik di rumah, di kantor, atau di mena saja. Berbagai jenis tanaman hias dijual dengan harga bervariasi. Agar tamanan hias dapat tampil dengan indah, harus dirawat dengan baik.
        Dalam merawat tanaman hias, seseorang harus mengetahui karakteristikdan kebutuhan tanaman. Sebagai contoh, misalnya merawat tanaman anggrek, seseorang harus mengetahui sifat-sifat dan kebutuhan tersebut sehingga dapat tumbuh dengan sehat. Demikian juga untuk merawat tanaman hias yang lain juga harus mengetahui sifat-sifat dan kebutuhannya.
        Pada dasarnya setiap jenis tanaman hias memiliki sifat-sifat dan kebutuhan yang berlainan. Misalnya, tanaman teratai atau tanaman bunga kamboja. Kedua jenis tanaman tersebut memiliki sifat dan kebutuhan yang berbeda. Tanaman teratai seharusnya ditanam di kolam atau tempat berair, sedangkan tanaman kamboja tidak membutuhkan banyak air sehingga seharunya tidak ditanam di dalam kolam seperti halnya tanaman teratai.