NAMA KELOMPOK : HAFIDA
IRSYAD (16)
INDRI WAHYU MAYLISA (18)
SASKIA FIRDHA AURELIA PUTRI (27)
RADIKTYA C. P. (24)
DWI PUSPA SUKMA VIRANDA (09)
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan
atas limpahan rahmat dan karunia Nya kepada kita semua. Rasa syukur
itu kita wujudkan dengan cara memelihara lingkungan dan mengasah
akal budi untuk memanfaatkan karunia Tuhan itu
dengan sebaik-baiknya.Jadi rasa syukur itu harus kita wujudkan dengan
rajin belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dengan tidak meninggalkan budaya yang ada.
Dengan cara
itu kita dapat menjadi generasi bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar. Bertolak
dari hal tersebut diatas kami berusaha untuk mewujudkan generasi yang tangguh dengan
menyajikan sumber bacaan / pengalaman yang berbobot dengan maksud dapat menambah pengetahui bagi para pembaca. Untuk itu kami
menyusun hasil kegiatan Outing Class dari berbagai tempat yang kami kunjungi.
Makalah
ini kami jadikan sebagai laporan atas
dasar pengamatan, pengalaman dan kejadian-kejadian
baik dari, selama dan sampai ke tempat tujuan outing class, dan laporan ini kami harapkan
bisa menambah nilai pada pelajaran di sekolah. Banyak
sekali pengetahuan dan pengalaman
yang kami dapatkan selama kegiatan outing class. Segala usaha telah kami lakukan untuk tersusunnya laporan ini. Namun
dalam usaha yang maksimal itu kami menyadari tentu masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami
mengharapka n kritik dan saran dari
semua pihak untuk kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR ISI
Kata
pengantar..........................................................................
1
Daftar isi....................................................................................
2
Laporan kunjungan museum MPU Tantular..............................
3
Sejarah berdirinya museum MPU Tantular................................
5
Koleksi benda-benda museum....................................................
6
Manfaat
museum........................................................................
8
Laporan kunjungan pasar Puspa
Agro....................................... 9
Klasifikasi barang yang dijual....................................................
10
Kelebihan dan
kekurangan......................................................... 10
Peran
pasar................................................................................
11
Kesimpulan dan saran................................................................
12
Penutup......................................................................................
12
Lampiran foto.............................................................................
13
LAPORAN KUNJUNGAN
MUSEUM MPU TANTULAR
Museum Mpu Tantular terletak di jalan raya
Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Diresmikan pada tanggal 14 mei 2004 oleh
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Bangunan Museum Mpu Tantular terdiri
dari sebelas buah yang berdiri di atas lahan seluas 3,28 hektar. Museum Mpu
Tantular tersebut menyuguhkan berbagai koleksi didalamnya. Diantaranya koleksi
emas, koleksi etnografi, koleksi geologi dan biologi, koleksi historika dan
teknologi, koleksi keramologi, koleksi numismatik, koleksi filologi, koleksi
senirupa, dan koleksi arkeologi. Mpu Tantular terpilih sebagai nama untuk
National Museum Jawa Timur karena untuk menghormati sudut pandangnya tentang
hidup di Indonesia dan disebut Daya nya Elemen Nasional Indonesia yang Bhineka
Tunggal Ika. Mpu Tantular adalah seorang ahli bahasa dari Jawa Timur yang hidup
di abad ke-14.
Nama
Mpu Tantular juga mengandung pengertian yang tersembunyi, "Mpu"
berarti ibu, yaitu titik pusat segala gerak dan pandangan hidup,
"Tantular" berarti tak tertulari, tak terpengaruh, tak menyimpang,
tak berubah, jadi tetap mengkhusukkan diri, untuk mencapai kehidupan abadi.
Dengan Pemberian nama tersebut diharapkan museum dapat mewarisi hakekat dan
kemurniannya.Museum Negeri Mpu Tantular Propinsi Jawa Timur merupakan
kelanjutan dari Stedelijh Historisch Museum Surabaya, yang didirikan oleh
Godfried Hariowald Von Faber tahun 1933.
Pengambilan
nama Mpu Tantular merupakan nama seorang pujangga dari kerajaan Majapahit yang
hidup dalam pertengahan abad XIV dari kerajaaan Majapahit, terkenal
dengan Kitab Arjunawijaya dan Sutasoma. Nama Mpu Tantular juga mengandung
pengertian, “Mpu” yang berarti Ibu, yaitu titik pusat segala gerak dan
pandangan hidup, "Tantular" berarti tak tertulari, tak terpengaruh,
tak menyimpang, tak berubah, jadi tetap mengkhusukkan diri, untuk mencapai
kehidupan abadi. Dengan Pemberian nama tersebut diharapkan museum dapat
mewarisi hakekat dan kemurniannya.
Museum
Mpu Tantular memiliki karakter sebagai museum sejarah serta museum ilmu
pengetahuan. Museum Mpu Tantular memiliki Bangunan Museum terdiri dari duabelas
buah bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 3,28 hektar. Bangunan-bangunan
tersebut terdiri dari :
Gedung Tata Usaha
Ruang Kepala Museum
Gedung Perpustakaan
Gedung Pameran Tetap (Gedung Majapahit)
Galeri Von Faber
Gedung Pameran Tuna Netra
Ruang kerja Koleksi
Storage
Gedung Preparasi
Laboratorium Konservasi
Gedung Bimbingan Edukasi
Mushola
Jam berkunjung di Museum Mpu Tantular :
-
Senin : Pameran museum tutup, kantor buka
-
Selasa s/d Kamis : pukul 08.00 – 15.00 WIB
-
Jumat : pukul 08.00 – 14.00 WIB
-
Sabtu : pukul 08.00 – 12.30 WIB
-
Minggu : pukul 08.00 – 13.30 WIB
*Hari libur nasional museum tutup.
SEJARAH MUSEUM MPU
TANTULAR


Museum Negeri Mpu Tantular Propinsi Jawa
Timur merupakan kelanjutan dari Stedelijh Historisch Museum Surabaya, yang
didirikan oleh Godfried Hariowald Von Faber tahun 1933. Awalnya lembaga ini
hanya memamerkan koleksinya, dalam suatu ruang kecil di Readhuis Ketabang. Atas
kemurahan hati seorang janda bernama Han Tjong King, museum dipindahkan ke
Jalan Tegal Sariyang memiliki bangunan lebih luas. Seiring perjalanan waktu, masyarakat
pemerhati museum berinisiatif untuk memindahkan museum ke lokasi yang lebih
memadai, bertempat di Jalan Pemuda No. 3 Surabaya.
Diresmikan pada tanggal 25 Juni 1937.
Sepeninggal Von Faber, museum dikelola oleh Yayasan Pendidikan Umum didukung
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Museum dibuka untuk umum pada tanggal 23
Mei 1972 dengan nama Museum Jawa Timur. 13 Februari 1974 museum berubah status
menjadi museum negeri, yang diresmikan pada tanggal 1 November 1974 dengan
nama Museum Negeri Propinsi Jawa Timur. Dengan bertambahnya koleksi, museum
membutuhkan area yang lebih luas, hingga akhirnya pada tanggal 12 Agustus
1977, secara resmi museum menempati lokasi baru, di Jalan Taman Mayangkara No.6
Surabaya. Semakin bertambahnya usia, koleksi museum semakin bertambah,
demikian juga banyaknya kegiatan edukatif kultural yang di laksanakan di
museum. Sehingga membutuhkan lokasi yang lebih luas, akhirnya tanggal 14 Mei
2004 museum kembali diresmikan menempati lahan baru di Sidoarjo, di Jalan Raya
Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
KOLEKSI BENDA-BENDA MUSEUM
Koleksi yang terhimpun oleh Museum Mpu Tantular
diklasifikasikan berdasarkan 10 jenis menurut klasifikasi Museum itu sendiri
yaitu,
1. Koleksi Geologi (01)
Koleksi yang merupakan obyek disiplin ilmu geologi
meliputi batuan dan mineral. Contohnya : Batuan Beku, Batuan Sedimen dan Batuan
Maetamorf.
2. Koleksi Biologi (02)
Koleksi yang merupakan obyek penelitian ilmu biologi
meliputi fosil manusia dan binatang. Contohnya : Fosil Gading Gajah Purba, Asal
Bojonegora, fosil tengkorak buaya asal sungai Porong, Sidoarjo, fosil penyu
asal pacitan, fosil siput asal Sidoarjo dan Duplikat Fosil Tengkorak Manusia
Purba mulai dari Aistralopithecus Africanus yang berusia 3,5 juta tahun hingga
Homo sampien yang berusia 20.000 tahun.
3. Koleksi Etnografi (03)
Koleksi yang menjadi obyek penelitain ilmu
Antropologi, meliputi hasil budaya dan menggambarkan identityas suatu etnis.
Contohnya, Jodhang (Wadah Hantaran Lamaran), keris dan tombak, topeng dongkrek,
dan lain sebagainya.
4. Koleksi Arkeologi (04)
Koleksi merupakan hasol budaya masa lampau yang
menjadi obyek penelitian arkeologi. Contohnya, prasasti batu dan tembaga masa –
masa kerajaan Jawa Timur.
5. Koleksi Histori (05)
Koleksi yang mengandung nilai sejarah meliputi kurun
waktu sejak masuknya budaya barat samapi sekarang, benda – benda tersebut
berhubungan dengan suatu peristiwa. Contohnya, Senapan atau Meriam
6. Koleksi Numismatik dan Heraldika (06)
Koleksi yang berupa mata uang atau alat tukar
(token) yang sah.
Heraldika adalah tanda jasa, lambing dan tanda
pangkat resmi. Koleksi Numismatik adalah mata uang Indonesia kuno.
7. Koleksi Filologi (07)
Koleksi yang menjadi obyek penelitian berupa naskah
kuno yang ditulis dengan tangan mengenai suatu peristiwa. Contohnya, duplikat
naskah Negarakertagama dari Majapahit.
8. Koleksi Keramik (08)
Koleksi yang dibuat dari tanah liat yang dibakar.
Koleksi yang terhimpun merupakan koleksi dari Eropa, Cina dan alat – alat
tradisional Indonesia. Contohnya, Mangkok, Guci, Vas, Cobek.
9. Koleksi Seni Rupa (09)
Koleksi yang mengekpresikan pengalaman arstistik
manusia melalui obyek dua atau tiga dimensi. Contohnya, lukisan dan Thuk – Thuk
(Kentongan)
10. Koleksi Teknologi (10)
Koleksi yang mengambarkan perkembangan industry
berupa peralatan maupun hasil industry atau pabrik. Contohnya, Sepeda uap,
Tlephon kuno, Delman dan sepeda kayu.
Fokus koleksi pada Museum Mpu Tantular berupa
benda-benda peninggalan sejarah khusus daerah Provinsi Jawa Timur. Koleksi
museum Mpu Tantular mencakup semua daerah Jawa Timur akan tetapi,
koleksinya masih belum lengkap.
MANFAAT MUSEUM BAGI PENDIDIKAN
Tugas dan fungsi museum : sebagai tempat wisata
budaya secara komunikatif, produktif, inovatif, ekonomis dan nyaman kepada
masyarakat umum.
Tujuan Museum Mpu Tantular : sebagai melestarikan
dan memanfaatkan benda cagar budaya dalam rangka pengembangan kebudayaan
nasional untuk memperkuat jiwa kesatuan nasional. Dengan fungsi sebagai berikut
:
Dengan tujuan dan
fungsi tersebut Museum Mpu Tantular memiliki tugas memberikan informasi seluas
– luasnya mengenai arti, fungsi dan seluk beluk tentang koleksi museum yang
mengambarkan keanekaragaman budaya nusantara. Seperti yang tercantum dalam
Tugas Museum Mpu Tantular :
LAPORAN KUNJUNGAN
PASAR PUSPA AGRO

Pasar
Induk Modern Puspa Agro dikembangkan dengan lahan seluas 50 hektar.
Diproyeksikan sebagai pasar induk terbesar dan terlengkap di Indonesia, Puspa
Agro dikelola dengan konsep mengintegrasikan berbagai produk agro dalam satu
kawasan yang tertata rapi. Bahkan, untuk mengoptimalkan pengelolaan Puspa Agro,
PT Jatim Grha Utama (JGU) --Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov
Jatim--, selaku pengembang dan pengelola megaproyek ini melengkapinya dengan
berbagai fasilitas yang memadai.
Tentang latar belakang dibangunnya Puspa Agro, setidaknya terdapat empat hal yang mendasarinya. Pertama, melimpahnya produksi pangan dan hortikultura Jatim. Indikasinya, Jatim mampu memasok produk pangan dan hortikultura sekitar 35% terhadap stok nasional.
Kedua, masih terbatasnya akses dan kurangnya pasar yang representatif untuk memasarkan produksi petani di Jatim. Ketiga, belum tersedianya tempat atau pasar khusus untuk memasarkan produk pangan dan hortilultura (agrobis) dalam skala besar. Dan keempat, masih terbukanya peluang untuk meningkatkan penjualan hasil pertanian, baik untuk skala regional,nasional,maupuninternasional(ekspor).
Tentang latar belakang dibangunnya Puspa Agro, setidaknya terdapat empat hal yang mendasarinya. Pertama, melimpahnya produksi pangan dan hortikultura Jatim. Indikasinya, Jatim mampu memasok produk pangan dan hortikultura sekitar 35% terhadap stok nasional.
Kedua, masih terbatasnya akses dan kurangnya pasar yang representatif untuk memasarkan produksi petani di Jatim. Ketiga, belum tersedianya tempat atau pasar khusus untuk memasarkan produk pangan dan hortilultura (agrobis) dalam skala besar. Dan keempat, masih terbukanya peluang untuk meningkatkan penjualan hasil pertanian, baik untuk skala regional,nasional,maupuninternasional(ekspor).
Besarnya potensi dan peluang
itulah yang mendasari pembangunan Puspa Agro. Lewat Puspa Agro, akan dibangun
sektor pertanian modern yang berbudaya industri untuk mengembangkan industri
pertanian berbasis pedesaan. Dengan demikian,
pengembangan Puspa Agro tidak saja membuka peluang bisnis bagi investor, tetapi
sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lewat peningkatan nilai ekonomi produk
yang dihasilkan
petani. Puspa Agro juga dimaksudkan mengubah pola pikir dan pola kerja petani yang sederhana menjadi petani modern, melalui akses pasar yang lebih luas. Selain itu, keberadaan Puspa Agro juga bisa dijadikan sarana untuk mendidik petani memperbaiki mutu produksinya, Pada gilirannya hal itu akan berdampak pada peningkatan nilai tambah dan pendapatan mereka. Tidak hanya itu, jika dikelola secara maksimal, Puspa Agro ke depan juga berdampak dan berkontribusi positif bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Jatim.
petani. Puspa Agro juga dimaksudkan mengubah pola pikir dan pola kerja petani yang sederhana menjadi petani modern, melalui akses pasar yang lebih luas. Selain itu, keberadaan Puspa Agro juga bisa dijadikan sarana untuk mendidik petani memperbaiki mutu produksinya, Pada gilirannya hal itu akan berdampak pada peningkatan nilai tambah dan pendapatan mereka. Tidak hanya itu, jika dikelola secara maksimal, Puspa Agro ke depan juga berdampak dan berkontribusi positif bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Jatim.
Selain itu, juga bisa
meningkatkan devisa dari hasil ekspor dan
menciptakan lapangan kerja baru di sektor ini. Berbagai produk
pangan dan hortikultura mengisi lapak dan kios Puspa Agro. Di antaranya, beras
dan palawija, buah-buahan, sayur, daging, ikan, ayam potong, dan aneka
komoditas penunjang lainnya. Semuanya akan tertata
rapi dengan proyeksi mampu menampung lebih dari 5.000 petani dan pedagang.Puspa
Agro dibangun dan dikembangkan di atas tiga pilar yang diintegrasikan oleh
manajemen yang bekerja secara profesional. Ketiga pilar itu adalah Puspa Agro
sebagai sentra perdagangan sektor agro, sebagai sarana pendidikan agro, dan
sarana wisata belanja agro.
KLASIFIKASI BARANG
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan :
Kekurangan :
PERAN PASAR PUSPA AGRO
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Kegiatan Outing Class dapat berjalan dengan baik, aman
tertib dan lancer sesuaidengan yang direncanakan. Dalam kegiatan Outing Class ini terjalin
kerja sama yangbaik antara sesama Guru dan Murid dan antara murid
dengan murid
Saran :
Kegiatan Outing Class sangat baik manfaatnya, agar
setiap tahun diadakan kegiatantersebut. Karena kegiatan ini memerlukan
dana maka saran agar diadakan tabungan siswasehingga
tidak terdadak.
PENUTUP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar